Selasa, 24 April 2018
[Review] Re:Zero kara Hajimeru Isekai Seikatsu
Hai, kembali lagi di review anime ala JOI! Di
sini saya akan review anime yang sudah melewati 2 cour dan
mendapatkan impresi yang baik terhadap penonton dan membuat hype.
Ya, anime itu adalah Re:Zero kara Hajimeru Isekai Seikatsu yang
berikutnya saya singkat jadi Re:Zero saja.
Re:Zero merupakan adaptasi novel karya Nagatsuki Tappei
yang selain menjadi anime, karya beliau diadaptasi juga menjadi manga.
Berkisah tentang Subaru yang terlempar ke dunia lain dan mempunyai kemampuan
khusus demi menyelamatkan seorang wanita.
Apakah Re:Zero benar-benar merupakan anime yang
bagus atau hanya sekadar hype yang tinggi?
Another
isekai but is actually more than that
Tema Re:Zero memang merupakan isekai, sebuah
tema dimana sang MC terlempar ke dunia lain. Dalam kasus ini Subaru,
seorang hikkikomori, terlempar ke dunia lain sehabis dari mini market.
Dunia yang didatangi Subaru merupakan sebuah dunia fantasi yang memiliki
berbagai ras, seperti tema isekai pada umumnya. Kemudian Subaru
menemui dirinya dalam masalah yang akhirnya diselamatkan oleh seorang
perempuan half elf, Emilia.
Subaru bersama Emilia kemudian bertualang bersama mencari
sebuah benda milik Emilia yang hilang dicuri. Kemudian mereka kembali menemui
masalah yang berakhir dengan kematian Subaru dan Emilia. Tetapi cerita tidak
selesai, Subaru menyadari bahwa ia memiliki kemampuan untuk reset ke checkpointtertentu
setiap kali ia mati.
Sekilas memang seperti tema isekai pada umumnya,
tetapi di sini Subaru tidak mempunyai keahlian yang hebat seperti Kirito atau
kepintaran seperti Shiro. Subaru sama seperti Kazuma, tetapi keadaan Kazuma
lebih beruntung karena terjebak di dunia lawak. Dunia yang Subaru datangi jauh
lebih serius dan mempunyai berbagai macam konflik dan peristiwa, dan Subaru
hanya memiliki kemampuan reset-nya untuk melewati berbagai macam
peristiwa.
Pada episode satu pun sudah disuguhi adegan berdarah
Masalahnya, peristiwa yang ada tidak semudah itu. Peristiwa
tersebut terkadang melibatkan sesuatu yang tidak mungkin Subaru hadapi
sendirian karena ketidakmampuannya dalam bertarung atau bahkan melibatkan bala
tentara dan seorang musuh besar yang kejam.
Di sinilah menariknya Re:Zero. Para penonton
selalu dibuat penasaran bagaimana Subaru melewati berbagai macam peristiwa yang
mungkin para penonton rasakan bahwa peristiwa tersebut terlalu berat untuk
Subaru hadapi seorang diri.
Great story
with a good pace
Re:Zero mempunyai total 3 arc yang bahkan ada
1 arc yang memakan 1 season sendiri. Pembawaan cerita
tersebut sangatlah bagus karena penonton selalu dibuat pensaran dengan apa yang
terjadi dan bagaimana arc tersebut bisa selesai. Selain itu
tiap arc juga mengenalkan karakter-karakter baru yang menarik
tentunya.
Pace tiap arc juga bisa dibilang nyaris
sempurna karena tidak terburu-buru, bahkan sang studio pun hingga memperpanjang
waktu tayang mereka dalam 1 episode dan tidak jarang memotong opening dan ending-nya
sehingga konteks cerita Re:Zero sangatlah padat. Alur ceritanya dibuat
sedemikian rupa dan tidak monoton karena kalau kalian perhatikan, pola
setiap arc itu memang mirip: Subaru bertemu orang baru ->
sedikit event komedi atau heart warming -> Subaru mati
dan berusaha mencari solusi. Meskipun polanya sama, racikan tiap arc sangatlah
bagus sehingga tidak berasa seperti CTRL + C, CTRL + V.
Selain itu Re:Zero juga menggambarkan suasana
dengan sangat baik sehingga atmosfir tegang dan intens sangat terasa hingga ke
penonton. Penggambaran betapa putus asa Subaru ketika terjabak pada loopyang
tidak bisa ia lewati juga membuat penonton iba dan kesal dengan sukses. Mungkin
puncak emosi penonton terjadi pada arc terakhir saat Subaru
benar-benar pada titik putus asa yang parah sehingga menjadi tidak bisa
mengambil keputusan yang tepat dan gegabah.
Character
development!
Saya bisa bilang perkembangan karakter pada seri ini
dieksekusi dengan sangat baik. Meskipun tidak semua mendapatkannya, tetapi
beberapa karakter kunci mempunyai perkembangan yang sangat bagus. Pertama tentu
saja best girl seri ini: Rem. Pada awalnya Rem mempunyai sifat
yang sangat dingin dan tidak segan-segan melakukan apapun demi majikannya.
Setelah diusut, ternyata masa lalu Rem lah yang membuatnya menjadi seperti itu.
Pertemuan dengan Subaru dan peristiwa yang dialaminya membuat sifat Rem menjadi
lebih lunak dan jatuh cinta dengan Subaru (mending sama saya, mbak).
Selain Rem, satu lagi karakter yang mempunyai perkembangan
yang sangat baik adalah main hero seri ini, Subaru. Sebenarnya saya
agak tidak ikhlas, tetapi saya harus mengakui bahwa perkembangan Subaru sangat
terasa di sini. Kita akan menyaksikan perkembangan karakter Subaru dari yang
mudah putus asa dan menyedihkan hingga menjadi Subaru yang tegar. Pada arc terakhir
seri ini, Subaru berada pada posisi paling menyedihkan karena harus bersujud
kepada Crusch, direndahkan oleh Priscilla, hingga ditipu oleh Anastasia.
Bagaimana tidak, Subaru menghadapi masa yang sangat sulit karena harus
menghadapi kematian Rem yang sangat sadis dan Emillia berulang kali. Setelah
menghadapi loopberulang kali, pada akhirnya Subaru berhasil membuat
negosiasi antara Crusch dan Anastasia untuk melancarkan serangan ke witch
cult untuk mencegah kematian Emillia, bahkan hingga memimpin pasukan
tersebut setelah mengalahkan paus putih.
Menyenangkan sekali menyaksikan perubahan Subaru
Sebenarnya memang dari awal saya cukup membenci karakter
Subaru, tetapi lewat perkembangan ini, rasanya saya tidak bisa menaruh benci
lagi kepadanya. It’s way too cool and great!
Despair
everywhere
Seperti yang saya bilang sebelumnya, anime ini
bernuansa sangat gelap. Jangan tertipu dengan perkenalan tiap arc-nya
karena tidak ada arc yang tidak mengandung despair! Apalagi jika
kalian terlalu menaruh emosi kepada anime ini. Emosi kalian akan
dimainkan ibarat sudah diangkat tinggi-tinggi ke langit untuk bahagia, kemudian
dihempaskan ke bawah. Sama seperti lagi gacha yang dikira dapat emas
di awal, tidak tahunya dapat ampas.
Sebuah ekspresi ketika mengetahui tanganmu putus dan jadi
lumpuh
Meskipun level despair-nya tidak separah Madoka
Magica atau Danganronpa karena masih ada adegan heart
warming-nya, tetapi Re:Zero sukses membuat para penonton tegang dan
terbawa dengan gelapnya anime ini, apalagi melihat ekspresi Subaru
yang sedang putus asa total. Selain itu lagu opening keduanya
seakan seperti mimpi buruk yang merupakan pertanda betapa gelapnya anime ini.
Still have a
lot of mysteries and holes
Meskipun menghadirkan cerita yang baik, sayangnya Re:Zero masih
menyisakan misteri yang cukup banyak. Penjelasan mengenai dunia yang didatangi
Subaru nyaris tidak ada. Para penonton hanya dihadirkan petunjuk-petunjuk untuk
menggambarkan dunia tersebut. Padahal menurut saya hal ini krusial untuk sebuah anime dengan
tema isekai.
Selain itu masih banyak misteri seperti hubungan
sesungguhnya antara Emilia dan Puck, apa itu witch cult, mengapa hanya
Subaru yang memiliki kekuatan untuk loop, apakah ada orang lain selain
Subaru, apakah benar Felix seorang pria, dan masih banyak misteri lainnya.
Biarpun begitu saya masih memaklumi karena Re:Zero sendiri masih
lanjut di light novel-nya yang semoga saja dijelaskan ke depannya. Selain
itu hal ini menimbulkan banyak spekulasi dan perdebatan di dunia maya yang
tentu saja menarik untuk diikuti.
Verdict: Rem
still best girl/100
Sudah lama saya tidak menonton anime yang seru
seperti ini dan sukses membuat saya selalu on timemengikuti anime ini
tiap minggunya. Re:Zero sukses memainkan emosi penonton dengan
permainan paceyang sangat baik antara adegan heart warming dan despair sehingga
tidak selalu membuat para penonton menjadi bosan atau terus menerus menjadi
putus asa dan gagal move on. Saya bisa jamin kalian tidak akan bosan
menonton Re:Zero tiap episodenya, dan yang berniat maraton, kabar
buruk bagi kalian karena saya jamin kalian tidak akan bisa berhenti menontonnya.
Bagaimana tidak, tiap episodenya bisa dibilang diakhiri dengan cliffhanger yang
membuat tidak bisa menahan hasrat untuk menonton lanjutannya. Selain itu sangat
menarik menyaksikan Subaru yang bisa dibilang mempunyai kemampuan apapun nyaris
nol untuk dapat mengubah takdir yang mungkin tidak bisa diprediksi tiap orang.
Jadi apakah recommended untuk ditonton? Bagi
kalian yang menyukai anime dengan cerita yang intens dan gelap, Re:Zero wajib
ditonton. Tetapi buat kalian yang mencari anime healing, maka Re:Zero tidak
disarankan karena bukannya healing malah akan membuat kokoro kalian
lelah sendiri.
Pada akhirnya saya akan merindukan anime ini. Saya
akan rindu rant mingguan baik dari teman saya dan saya sendiri saat
menontonnya, dan membahas lebih dalam bersama teman-teman. Tidak lupa saling
lempar spoiler.
Tim manakah
kalian?
itu pasti ceritanya gitu-gitu doang sedikit banyak
memberikan kesan kalau Re:Zero juga merupakan seri yang gitu-gitu
doang. Tapi setelah saya maraton sampai episode 24, rasanya saya salah.
Tidak bisa dipungkiri lagi, center piece dari seri
ini adalah Subaru, and they make a really, really good use of
him. Dalam seri ini saya bisa merakan all sorts of emotions kepada
sang protagonis. Mereka membuatnya sangat konyol, mereka juga membuatnya sangat
menyebalkan. Kadang Subaru jadi seperti anak kecil, namun di episode berikutnya
dia sudah bisa menjadi dewasa.
It’s normal to hate him sometimes, but please bear with him.
Cerita yang disuguhkan oleh Re:Zero sampai saat
ini pun sangat menarik. Mereka tidak hanya memberikan sebuah protagonis yang
sudah disukai oleh setengah wanita di seluruh dunia, they gave us one
that’s sought for her. Juga bukan protagonis yang gampang terlena dengan wanita
lain, although I think his intention on making Rem his number 2 is already
clear as a day.
Re:Zero is good, very good, kamu tidak akan rugi waktu
untuk menontonnya. Mungkin membaca novelnya juga akan jadi jauh lebih
menarik. Also, I beg to differ, Rico. Emilia is the best
girl, thank you.
Ryuukikun
Satu hal yang awalnya saya sangat benci dari seri ini adalah
sang protagonis. Subaru memang sangat menyebalkan terutama pada episode-episode
awal, tetapi saya tidak bisa berhenti menontonnya karena ceritanya yang membuat
penasaran dan saya juga penasaran dengan bagaimana cara Subaru bisa mencari
cara yang terbaik untuk menyelamatkan semua orang.
Seperti yang dikatakan Signum dan Rico, perkembangan
karakter untuk anime ini sangatlah baik, terutama untuk Subaru.
Kelakuannya pada awalnya yang sangat egois, mementingkan diri sendiri yang pada
akhirnya bisa disadarkan dan menjadi seorang pria yang bisa
diandalkan. Isu-isu yang diangkat dalam anime ini juga cukup
menarik, seperti betapa rasisnya para penduduk kepada Emilia yang
merupakan half-elf, persaingan para putri demi memperoleh takhta
kekuasaan yang dipenuhi dengan intrik politik, dan yang paling menarik bagi
saya adalah penceritaan anime ini layaknya menyelesaikan sebuah
teka-teki. Setiap kali Subaru mengulang loop kematiannya, ia
mendapatkan suatu fakta baru yang bisa ia gunakan untuk loop selanjutnya,
terus berulang sampai akhirnya ia bisa menyelesaikan teka-teki tersebut.
Re:Zero sangat saya rekomendasikan, tapi mungkin agak
tidak cocok untuk orang-orang yang tidak kuat menonton sesuatu yang membuat
depresi. Adegan-adegan yang disuguhkan sering kali cukup sadis, sekaligus
menggambarkan kebrutalan di dunia lain tersebut.
Oh, and definitely Rem is the best girl.
Randy
Bisa dibilang saya mulai menonton Re:Zero karena
saya melihat hype di timeline FB saya dan di antara
beberapa staf JOI. Walaupun sudah dengan hype segitu banyaknya, saya
baru mulai menonton Re:Zerosaat anime ini sudah tayang 16
episode. Ekspektasi saya cukup tinggi dan ternyata memang memuaskan.
Sama seperti yang dikatakan Ryuukikun, pada awalnya saya
sangat membenci Subaru karena sifatnya yang indecisive dan bodoh.
Tetapi semakin ke depan, perkembangan Subaru menjadi karakter yang lebih
percaya diri membuat saya menjadi menyukainya. Ceritanya bisa dibilang cukup
gelap walaupun masih banyak yang lebih gelap dari anime ini. Ending cliffhanger di
setiap episodenya pun membuat saya semakin penasaran setiap satu episode
selesai.
Mungkin untuk poin-poin jelek dari anime ini tidak
dapat saya pikirkan. Bukan berarti tidak ada, tetapi saya menonton anime sebagai
hiburan saja dan tidak terlalu mau memusingkan hal-hal negatifnya, kecuali
memang benar-benar parah sampai tanpa saya pikirkan pun dapat terlihat sangat
jelas.
Re:Zero sangat saya rekomendasikan kepada para penonton
yang ingin menonton anime yang cukup serius. Di luar gaya gambarnya
yang moe dan hype yang luar biasa, anime ini
memberikan nuansa cukup segar bagi saya. Saya sendiri terakhir menonton anime serial
TV sekitar dua tahun yang lalu, karena itu saya merasa sangat puas dengan
keputusan saya untuk menyelesaikan Re:Zero.
Dan pastinya Rem best girl, dan Felix best trap.
JANGAN LUPA KUNJUNGI !!!
http://jurnalotaku.com/
SUMBER : http://jurnalotaku.com/2016/09/29/review-rezero-kara-hajimeru-isekai-seikatsu/